Berikut adalah
hal yang mendasari pentingnya memahami pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik :
a.
Masa
Perkembangan Yang Cepat
Pada
anak terjadi pertumbuhan – pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan perubahan
– perubahan yang dialami spesies lain. Perubahan fisik, misalnya pada tahun
pertama lebih cepat dari pada tahun – tahun berikutnya. Hal yang sama terjadi
juga pada perubahan yang menyangkut interaksi social, perolehan dan penggunaan
bahasa, kemampuan mengingat serta berbagai fungsi lainnya.
b.
Pengaruh
yang Lama
Peristiwa
– peristiwa dan pengalaman – pengalaman pada tahun – tahun awal menunjukkan
pengaruh yang lama dan kuat terhadap perkembangan individu pada masa – masa
berikutnya. Kebanyakan ahli teori psikologi berpendapat bahwa apa yang terjadi
hari ini sanga banyak ditentukan oleh perkebangan kita sebagai anak.
c.
Proses
yang Kompleks
Sebagai
peneliti yang mencoba memahami perilaku orang dewasa yang kompleks, bependapat
bahwa mengaji tentang bagaimana perilaku itu pada saat masih sederhana akan
sangat berguna. Misalnya ialah bahwa kebanyakan orang dapat membuat kaimat yang
panjang dan dapat mengerti oleh orang lain. Manusia mampu berkomunikasi dari
cara yang sederhana sampai yang kompleks. Anak membentuk kalimay yang hanya
terdiri atas satu atau dua kata, kalimat akan muncul dengan mengikuti atura
orang dewasa yang lebih kompleks.
d.
Nilai
yang Diterapkan
Banyak
peneliti yang mengahasilkan sesuatu yang bisa diterapkan di dunia nyata.
Misalnya penelititan tentang tahap awal perkembangan social yang secara relevan
berkaitan dengan orang tua tentang peranannya di kehidupan sehari – hari.
e.
Masalah
yang Menarik
Anak
merupakan makhluk yang mengagumkan dan penuh teka – teki serta menarik untuk
dikaji. Kemugahan anak umur dua tahun untuk memeperlajari bahasa ibunya dan
kreativitas anak untuk bermain dengan temannya merupakan masalah karakteristik
anak yang sedang berkembang yang menarik untuk dikaji.
Sikap guru untuk mengahadapi /
mendidik anak usia bermain
Karakteristik pertama adalah anak senang bermain. Hal ini menuntut guru
untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih – lebih
bagi siswa kelas rendah.
·
Guru seyogyanya merancang model pembelajaran dengan
unsur permainan (model pengajaran serius tapi santai).
·
Penyusunan jadwal juga diselang – selingi antara mata pelajaran serius dengan pelajaran
yang mengandung permainan (misalnya : matematika setelah itu kesenian).
·
Karena anak usia bermain suka dengan bergerak, maka
diusahakan model pembelajaran yang memunginkan anak berpindah atau bergerak.
·
Menerapkan senang berkeja kelompok dengan membentuk 3
– 4 orang. Anak belajar aspek – aspek yang penting dalam proses sosialisasi,
belajar bekerja sama dan memenuhi aturan – aturan kelompok.
·
Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, anak usia
bermain memasuki tahap operasi konkret. Jadi prisip yang digunakan adalah
melibatkan peserta didik secara langsung. Misalnya, mempelajari mata angin,
maka anak langsung dibawa ke luar ruangan dan menunjukkan langsung setiap arah
angin.
Penekanan yang perlu ditanamankan pada pribadi anak
Menurut Havighurst adalah :
a. Menguasai
ketrampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitas fisik.
Pengembangan ketrampilan ini didukung oleh kelompok
sebaya, sehingga memberikan ganjaran bagi anak yang sukses dan menghukum dengan
tanpa memandang rendah terhadap anak yang gagal.
b. Membina
hidup sehat.
Menanamkan dan membiasakan dalam memelihara badan,
kebersihan, dan keamanan, ajeg terhadap
keutuhan, sikap realistis terhadap keadaaan fisiknya, memiliki kemampuan untuk
menyenangi badannya, dan memiliki keutuhan sikap terhadap jenis kelamin.
c.
Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok.
Belajar menerima dan memberi dalam kehidupan sosial di
antara teman sebaya, belajar berteman dan bekerja dalam kelompok, dalam rangka
mengembangkan kepribadian sosial
d. Belajar
menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin.
Menerapkan anak untuk belajar sebagai pria dan wanita
sesuai dengan jenis kelaminnya sebagaimana yang diharapkan.
e. Belajar
membaca, menulis dan menghitung agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat.
Hal ini perlu ditanamkan karena agar mampu
beradaptasi dengan masyarakat.
f. Memperoleh
sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif.
Misalnya berkenaan dengan pekerjaan, kewarganegaraan,
dan peristiwa – peristiwa sosial. Pada usia anak, pembendaharaan yang dimiliki
masih berkisar bentuk lingkaran, rasa, warna, binatang, makanan, marah dan
cinta.
g. Mengembangkan
kata hati, moral dan nilai – nilai.
Semenjak kehidupan memerlukan pilihan berbagai nilai
– baik yang tujuan kegiatannya disadari ataupun tidak dan sementatra situasi
kehidupan membutuhkan nilai – nilai yang memungkinkkan anak mampu menentukan
pilihan stabil dan pilihan itu menjadi pegangan bagi dirinya.
h. Mencapai
kemandirian pribadi.
Menanamkan anak membuat perencanaan dan melaksanakan
kegiatan pada saat ini dan di masa mendatang secara mandiri tidak tergantung
pada orang tua atau orang yang lebih tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar, saran, atau kritik Anda