DUOMONEY

DUOMONEY

Selasa, 13 Maret 2012

Memahami Perkembangan Peserta Didik


Berikut adalah hal yang mendasari pentingnya memahami pertumbuhan dan perkembangan peserta didik :
a.    Masa Perkembangan Yang Cepat
Pada anak terjadi pertumbuhan – pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan perubahan – perubahan yang dialami spesies lain. Perubahan fisik, misalnya pada tahun pertama lebih cepat dari pada tahun – tahun berikutnya. Hal yang sama terjadi juga pada perubahan yang menyangkut interaksi social, perolehan dan penggunaan bahasa, kemampuan mengingat serta berbagai fungsi lainnya.

b.    Pengaruh yang Lama
Peristiwa – peristiwa dan pengalaman – pengalaman pada tahun – tahun awal menunjukkan pengaruh yang lama dan kuat terhadap perkembangan individu pada masa – masa berikutnya. Kebanyakan ahli teori psikologi berpendapat bahwa apa yang terjadi hari ini sanga banyak ditentukan oleh perkebangan kita sebagai anak.

c.    Proses yang Kompleks
Sebagai peneliti yang mencoba memahami perilaku orang dewasa yang kompleks, bependapat bahwa mengaji tentang bagaimana perilaku itu pada saat masih sederhana akan sangat berguna. Misalnya ialah bahwa kebanyakan orang dapat membuat kaimat yang panjang dan dapat mengerti oleh orang lain. Manusia mampu berkomunikasi dari cara yang sederhana sampai yang kompleks. Anak membentuk kalimay yang hanya terdiri atas satu atau dua kata, kalimat akan muncul dengan mengikuti atura orang dewasa yang lebih kompleks.

d.    Nilai yang Diterapkan
Banyak peneliti yang mengahasilkan sesuatu yang bisa diterapkan di dunia nyata. Misalnya penelititan tentang tahap awal perkembangan social yang secara relevan berkaitan dengan orang tua tentang peranannya di kehidupan sehari – hari.

e.    Masalah yang Menarik
Anak merupakan makhluk yang mengagumkan dan penuh teka – teki serta menarik untuk dikaji. Kemugahan anak umur dua tahun untuk memeperlajari bahasa ibunya dan kreativitas anak untuk bermain dengan temannya merupakan masalah karakteristik anak yang sedang berkembang yang menarik untuk dikaji.

Sikap guru untuk mengahadapi / mendidik anak usia bermain
Karakteristik pertama adalah anak senang bermain. Hal ini menuntut guru untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih – lebih bagi siswa kelas rendah.
·         Guru seyogyanya merancang model pembelajaran dengan unsur permainan (model pengajaran serius tapi santai).
·         Penyusunan jadwal juga diselang – selingi antara mata pelajaran serius dengan pelajaran yang mengandung permainan (misalnya : matematika setelah itu kesenian).
·         Karena anak usia bermain suka dengan bergerak, maka diusahakan model pembelajaran yang memunginkan anak berpindah atau bergerak.
·         Menerapkan senang berkeja kelompok dengan membentuk 3 – 4 orang. Anak belajar aspek – aspek yang penting dalam proses sosialisasi, belajar bekerja sama dan memenuhi aturan – aturan kelompok.
·         Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, anak usia bermain memasuki tahap operasi konkret. Jadi prisip yang digunakan adalah melibatkan peserta didik secara langsung. Misalnya, mempelajari mata angin, maka anak langsung dibawa ke luar ruangan dan menunjukkan langsung setiap arah angin.

 Penekanan yang perlu ditanamankan pada pribadi anak
Menurut Havighurst adalah :
a.    Menguasai ketrampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitas fisik.
Pengembangan ketrampilan ini didukung oleh kelompok sebaya, sehingga memberikan ganjaran bagi anak yang sukses dan menghukum dengan tanpa memandang rendah terhadap anak yang gagal.

b.    Membina hidup sehat.
Menanamkan dan membiasakan dalam memelihara badan, kebersihan, dan keamanan, ajeg terhadap keutuhan, sikap realistis terhadap keadaaan fisiknya, memiliki kemampuan untuk menyenangi badannya, dan memiliki keutuhan sikap terhadap jenis kelamin.

c.    Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok.
Belajar menerima dan memberi dalam kehidupan sosial di antara teman sebaya, belajar berteman dan bekerja dalam kelompok, dalam rangka mengembangkan kepribadian sosial

d.    Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin.
Menerapkan anak untuk belajar sebagai pria dan wanita sesuai dengan jenis kelaminnya sebagaimana yang diharapkan.

e.    Belajar membaca, menulis dan menghitung agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat.
Hal ini perlu ditanamkan karena agar mampu beradaptasi dengan masyarakat.

f.     Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif.
Misalnya berkenaan dengan pekerjaan, kewarganegaraan, dan peristiwa – peristiwa sosial. Pada usia anak, pembendaharaan yang dimiliki masih berkisar bentuk lingkaran, rasa, warna, binatang, makanan, marah dan cinta.

g.    Mengembangkan kata hati, moral dan nilai – nilai.
Semenjak kehidupan memerlukan pilihan berbagai nilai – baik yang tujuan kegiatannya disadari ataupun tidak dan sementatra situasi kehidupan membutuhkan nilai – nilai yang memungkinkkan anak mampu menentukan pilihan stabil dan pilihan itu menjadi pegangan bagi dirinya.

h.    Mencapai kemandirian pribadi.
Menanamkan anak membuat perencanaan dan melaksanakan kegiatan pada saat ini dan di masa mendatang secara mandiri tidak tergantung pada orang tua atau orang yang lebih tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar, saran, atau kritik Anda