DUOMONEY

DUOMONEY

Jumat, 16 Maret 2012

Inilah Pesan Tersembunyi Film "The Lord Of The Ring"


The Matrix, sangat kuat nuansa propaganda Zionisme-nya. Isi film itu sepenuhnya menggambarkan perjuangan bangsa Yahudi untuk memiliki kedaulatan sendiri (Israel) di tengah kehidupan dunia. Hanya saja, disamarkan dengan konsep cerita Matrix yang cukup rumit. Disana disebutkan, teritorial yang mereka perjuangkan bernama Gerbang Zion. Gerbang Zion itu akan selamat dengan datangnya tokoh “yang diramalkan”. Ini benar-benar propaganda Yahudi, hanya umumnya masyarakat tidak memahami sejauh itu.

Perlu dicatat disini. Film-film yang dibintangi Mel Gibson rata-rata serius, digarap dengan sungguh-sungguh, dan berbobot. Mel Gibson dikenal sebagai pesohor Hollywood yang sangat kaya. Dia penganut Katholik fanatic.

Film Lord Of The Ring (disingkat LOTR) bukanlah film bertema sejarah, sebab di dunia ini tidak ada sejarah seperti itu. Ia juga bukan film sihir seperti Harry Potter, sebab di dalamnya minim adegan-adegan sihir. Ia bukan film fantasi murni, sebab detail ceritanya mengandung makna-makna tertentu. Ia bukan film horor, sebab tidak ada eksploitasi dunia hantu-hantuan.

Film LOTR itu adalah film METAFORA FUTURISTIK. Maksudnya, film itu sarat mengandung perlambang-perlambang tentang kehidupan yang akan terjadi di masa nanti. Bukan main-main, perlambang yang digambarkan dalam film LOTR adalah materi seputar TANDA-TANDA KIAMAT. Kalau Anda teliti melihatnya, disana akan didapatkan begitu banyak kondisi-kondisi yang menggambarkan kehidupan menjelang Hari Kiamat nanti. Hanya semua itu dibuat sangat samar, dengan istilah-istilah, kronologi cerita, dan tokoh-tokoh fiktif.

Para aktivis Islam di perkotaan, banyak yang tidak percaya dengan hadits-hadits seputar Asyratus Sa’ah (Tanda-tanda Hari Kiamat). Mereka anggap hadits-hadits itu tidak realistik, tidak rasional, dan tidak sesuai dengan fakta-fakta kehidupan modern. Tetapi anehnya, kalangan non Muslim justru sangat mempercayai hal itu. Film LOTR mencerminkan keyakinan mereka terhadap episode-episode menjelang Hari Kiamat nanti. Bahkan di pusat-pusat Zionisme Internasional, mereka merancang konsep The New World Order berdasarkan khabar-khabar Tanda-tanda Kiamat itu.

Kalau seorang aktivis HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) ditanya tentang kedudukan Al Mahdi, Dajjal, turunnya Isa Al Masih di masa nanti, dll. Besar kemungkinan, mereka sulit untuk percaya. Seakan dalam benak mereka, yang namanya keyakinan itu ya RASIONALITAS. Tetapi kalau ditanya tentang film LOTR, bisa jadi mereka akan menjawab, “Oh, filmnya bagus. Asyik banget. Seru deh pokoknya!”

Sungguh sayang kalau ada pemuda Muslim yang tidak percaya dengan Tanda-tanda Hari Kiamat. Padahal kaum Yahudi sangat mempercayai hal itu. Saat ini mereka menanam banyak pohon Gharqad di Israel, sebab mereka yakin pohon itu akan menolong mereka kelak. Bahkan penanaman pohon ini menjadi gerakan internasional yang aktif mereka kampanyekan saat ini.

[1] Inti cerita film LOTR adalah pertarungan antara golongan putih dan golongan hitam. Begitu pula saat menjelang Hari Kiamat nanti, akan ada pertarungan besar antara kaum Muslimin dengan kaum Yahudi.

[2] Dalam film LOTR, puncak kepemimpinan kejahatan digambarkan sebagai kekuatan sihir bermata satu. Hal ini adalah gambaran yang sangat jelas tentang sosok Dajjal sebagai raja kejahatan di Akhir Jaman nanti.

[3] Dalam film itu digambarkan ada koalisi antara dua kekuatan besar untuk melawan imperium kejahatan (Mordor). Dalam kehidupan di Akhir Jaman nanti juga akan terjadi koalisi antara Ummat Islam dengan kaum Nashrani, untuk menghadapi imperium kejahatan Yahudi.

[4] Dalam film itu digambarkan sosok Frodo sebagai pembawa cincin yang harus menghancurkan raja kejahatan. Begitu pula kelak peranan Isa Al Masih yang akan turun ke dunia untuk menghancurkan Dajjal.

[5] Dalam film itu digambarkan munculnya seorang kesatria pemberani, pembela kebenaran, dan sangat konsisten melindungi Frodo. Setelah imperium kejahatan Mordor hancur, kesatria itu diangkat menjadi kaisar. Posisi kesatria ini dalam Tanda-tanda Kiamat sangat mirip dengan posisi Imam Mahdi.

[6] Di akhir cerita digambarkan imperium kejahatan hancur seluruhnya, tidak ada yang tersisa. Begitu pula, di Akhir Jaman nanti imperium Dajjal juga akan hancur, kaum Yahudi akan tercerai-berai dan binasa.

[7] Sebelum imperium kejahatan (Mordor) itu hancur, mereka mengalami kemajuan-kemajuan pesat dari sisi kekuatan militer. Puncaknya, mereka mampu mengepung kekuatan kebaikan di sebuah lembah. Di Akhir Jaman nanti demikian juga kondisinya. Kaum Yahudi mendapat kekuatan yang sangat hebat, sehingga mendesak orang-orang beriman dalam situasi tersudut. Namun akhirnya kekuatan Yahudi itu hancur-lebur seiring hancurnya Dajjal.

[8] Kunci kekuatan imperium kejahatan adalah “sang mata satu” (Sauron). Semakin kuat dirinya, semakin kuat pula kerajaannya. Namun saat dia hancur, maka hancur pula seluruh imperium kejahatannya. Begitulah hubungan antara Dajjal dengan kaum Yahudi terkutuk di Akhir Jaman nanti.

[9] Hancurnya kekuatan “sang mata satu” ditandai dengan melelehnya cincin yang dibawa Frodo di sebuah kawah gunung yang membara. Begitu pula digambarkan, nanti di Akhir Jaman Dajjal ketika melihat Nabi Isa As., dia akan meleleh seperti garam yang meleleh.

[10] Dalam film itu digambarkan bahwa tokoh “sang mata satu” bukan muncul dari bangsa jin atau makhluk lain. Ia berasal dari sosok seorang raja di masa lalu. Dalam Tanda-tanda Kiamat disebutkan, bahwa Dajjal itu sejenis manusia. Lahir dari keluarga Yahudi di Isfahan, Iran saat ini.

[11] Sang pembawa cincin (Frodo) pada akhirnya meninggal juga. Dia harus berpisah dengan teman-teman setianya. Di Akhir Jaman nanti, Nabi Isa As. juga akan meninggal setelah menuntaskan tugasnya.

[12] Misi lain dari perjuangan Frodo adalah menuntaskan cerita dalam buku yang ditinggalkan oleh kakeknya. Cerita itu hampir selesai di tangan Frodo. Namun dia sisakan satu halaman lagi untuk diisi temannya, Sam. Begitu pula, wafatnya Isa Al Masih di Akhir Jaman nanti menandai berakhirnya kehidupan dunia. Kehidupan dunia kala itu tinggal tersisa sedikit lagi.

[13] Di akhir perjalanan hidupnya, Frodo dihantarkan naik perahu untuk berlayar menuju suatu tempat yang sangat indah. Dia disambut oleh makhluk-makhluk ghaib dari dunia lain (semacam Malaikat). Begitu pula balasan bagi para Nabi dan orang-orang shalih dalam kehidupan di Akhirat nanti. Mereka akan mendapatkan syurga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai.

Film LOTR memiliki detail yang bagus. Disana hampir-hampir kita tidak menemukan pornografi, perilaku amoral, pemujaan terhadap berhala (syaitan), romantisme picisan, dan lain-lain. Luar biasa, film ini unggul dari segala sisi. Meskipun, namanya film Barat, pasti ada saja kesalahan atau kekurangannya.

Saya terus terang heran, mengapa Hollywood meloloskan film seperti itu? Padahal ia menggambarkan kekalahan imperium Dajjal di Akhir Jaman nanti. Sementara Hollywood CS adalah bagian dari skenario New World Order yang merupakan tahap awal sebelum munculnya imperium Dajjal.

Kondisi saat ini kalau dibaca melalui metafora Lord Of The Ring, kurang lebih bisa kita pahami:

Saat ini jaringan internasional Freemasonry dkk. terus bergerak serentak, intensif, dan tidak kenal istirahat, untuk memperbesar kerajaan kejahatan Dajjal (Mordor). Dari sisi ekonomi, informasi, politik, militer, budaya, pemikiran, ideologi, dll. mereka terus bergerak.

Agen-agen Freemasonry di Indonesia bisa dianggap sebagai pion-pion anak buah Sauron yang sangat fanatik dan bekerja membi-buta. Mereka sedang mempersiapkan hadirnya “Mesiah” yaitu Dajjal di “Land Promise” (Palestina).

Sementara kekuatan anti Yahudi, baik dari kalangan Islam maupun Nashrani, juga tengah bergerak menyusun kekuatan masing-masing. Suatu saat nanti akan ada kesepakatan antara kekuatan Islam dan Nashrani ini untuk menghadapi Yahudi laknatullah.

Perlu diingat, Yahudi hari ini bukanlah pengikut Taurat peninggalan Musa As. Mereka adalah pengikut keyakinan-keyakinan sihir dari jaman Fir’aun di Mesir. Yahudi saat ini mengikuti Talmud, bukan Taurat. Meskipun, katanya masih ada Yahudi yang setia mengikuti Taurat. Adapun mayoritas Yahudi yang mengikuti Talmud itu, mereka bukan Ahlul Kitab, tetapi orang musyrikin.

Sebab, mereka menyembah Dajjal atau simbol-simbol paganisme Mesir Kuno. Ingat, para anak buah Dajjal itu bukan pengikut Musa, justru mereka adalah musuh sejati Musa. Nenek-moyang mereka, Bani Israil durhaka, mereka dulu telah menyia-nyiakan Musa ketika dirinya masih ada di tengah Bani Israil. Yahudi hari ini lebih tepat disebut: Pengikut SAMIRI, bukan Musa As.!

Hanya masalahnya, kalau kita menyaksikan film Lord Of The Ring, secara tidak kritis, akan sulit menangkap pesan-pesan besar di baliknya. Apalagi jika menyaksikan film itu sekedar untuk hiburan belaka. Wah, sayang sekali.
Mayoritas film Hollywood terkadang tidak berkualitas, alias murahan. Sebagian mereka malah pekat berisi propaganda-propaganda, seperti The Matrix, Chlinder List, dll. Namun ada juga yang berkualitas dan mengandung pesan-pesan moral kuat. Alangkah baik, kalau kita hanya melihat yang baik-baik saja.


Selasa, 13 Maret 2012

Memahami Perkembangan Peserta Didik


Berikut adalah hal yang mendasari pentingnya memahami pertumbuhan dan perkembangan peserta didik :
a.    Masa Perkembangan Yang Cepat
Pada anak terjadi pertumbuhan – pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan perubahan – perubahan yang dialami spesies lain. Perubahan fisik, misalnya pada tahun pertama lebih cepat dari pada tahun – tahun berikutnya. Hal yang sama terjadi juga pada perubahan yang menyangkut interaksi social, perolehan dan penggunaan bahasa, kemampuan mengingat serta berbagai fungsi lainnya.

b.    Pengaruh yang Lama
Peristiwa – peristiwa dan pengalaman – pengalaman pada tahun – tahun awal menunjukkan pengaruh yang lama dan kuat terhadap perkembangan individu pada masa – masa berikutnya. Kebanyakan ahli teori psikologi berpendapat bahwa apa yang terjadi hari ini sanga banyak ditentukan oleh perkebangan kita sebagai anak.

c.    Proses yang Kompleks
Sebagai peneliti yang mencoba memahami perilaku orang dewasa yang kompleks, bependapat bahwa mengaji tentang bagaimana perilaku itu pada saat masih sederhana akan sangat berguna. Misalnya ialah bahwa kebanyakan orang dapat membuat kaimat yang panjang dan dapat mengerti oleh orang lain. Manusia mampu berkomunikasi dari cara yang sederhana sampai yang kompleks. Anak membentuk kalimay yang hanya terdiri atas satu atau dua kata, kalimat akan muncul dengan mengikuti atura orang dewasa yang lebih kompleks.

d.    Nilai yang Diterapkan
Banyak peneliti yang mengahasilkan sesuatu yang bisa diterapkan di dunia nyata. Misalnya penelititan tentang tahap awal perkembangan social yang secara relevan berkaitan dengan orang tua tentang peranannya di kehidupan sehari – hari.

e.    Masalah yang Menarik
Anak merupakan makhluk yang mengagumkan dan penuh teka – teki serta menarik untuk dikaji. Kemugahan anak umur dua tahun untuk memeperlajari bahasa ibunya dan kreativitas anak untuk bermain dengan temannya merupakan masalah karakteristik anak yang sedang berkembang yang menarik untuk dikaji.

Sikap guru untuk mengahadapi / mendidik anak usia bermain
Karakteristik pertama adalah anak senang bermain. Hal ini menuntut guru untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih – lebih bagi siswa kelas rendah.
·         Guru seyogyanya merancang model pembelajaran dengan unsur permainan (model pengajaran serius tapi santai).
·         Penyusunan jadwal juga diselang – selingi antara mata pelajaran serius dengan pelajaran yang mengandung permainan (misalnya : matematika setelah itu kesenian).
·         Karena anak usia bermain suka dengan bergerak, maka diusahakan model pembelajaran yang memunginkan anak berpindah atau bergerak.
·         Menerapkan senang berkeja kelompok dengan membentuk 3 – 4 orang. Anak belajar aspek – aspek yang penting dalam proses sosialisasi, belajar bekerja sama dan memenuhi aturan – aturan kelompok.
·         Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, anak usia bermain memasuki tahap operasi konkret. Jadi prisip yang digunakan adalah melibatkan peserta didik secara langsung. Misalnya, mempelajari mata angin, maka anak langsung dibawa ke luar ruangan dan menunjukkan langsung setiap arah angin.

 Penekanan yang perlu ditanamankan pada pribadi anak
Menurut Havighurst adalah :
a.    Menguasai ketrampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitas fisik.
Pengembangan ketrampilan ini didukung oleh kelompok sebaya, sehingga memberikan ganjaran bagi anak yang sukses dan menghukum dengan tanpa memandang rendah terhadap anak yang gagal.

b.    Membina hidup sehat.
Menanamkan dan membiasakan dalam memelihara badan, kebersihan, dan keamanan, ajeg terhadap keutuhan, sikap realistis terhadap keadaaan fisiknya, memiliki kemampuan untuk menyenangi badannya, dan memiliki keutuhan sikap terhadap jenis kelamin.

c.    Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok.
Belajar menerima dan memberi dalam kehidupan sosial di antara teman sebaya, belajar berteman dan bekerja dalam kelompok, dalam rangka mengembangkan kepribadian sosial

d.    Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin.
Menerapkan anak untuk belajar sebagai pria dan wanita sesuai dengan jenis kelaminnya sebagaimana yang diharapkan.

e.    Belajar membaca, menulis dan menghitung agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat.
Hal ini perlu ditanamkan karena agar mampu beradaptasi dengan masyarakat.

f.     Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif.
Misalnya berkenaan dengan pekerjaan, kewarganegaraan, dan peristiwa – peristiwa sosial. Pada usia anak, pembendaharaan yang dimiliki masih berkisar bentuk lingkaran, rasa, warna, binatang, makanan, marah dan cinta.

g.    Mengembangkan kata hati, moral dan nilai – nilai.
Semenjak kehidupan memerlukan pilihan berbagai nilai – baik yang tujuan kegiatannya disadari ataupun tidak dan sementatra situasi kehidupan membutuhkan nilai – nilai yang memungkinkkan anak mampu menentukan pilihan stabil dan pilihan itu menjadi pegangan bagi dirinya.

h.    Mencapai kemandirian pribadi.
Menanamkan anak membuat perencanaan dan melaksanakan kegiatan pada saat ini dan di masa mendatang secara mandiri tidak tergantung pada orang tua atau orang yang lebih tua.

Guru sebagai Pendidik

Pendidik adalah orang yang bertugas mendidik. Kata "mendidik" itu sendiri berarti memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Dalam hal ini akhlak berarti budi pekerti atau kelakuan. Dengan demikian, pendidik terlibat dalam proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Jadi, upaya mendewasakan manusia yang mencakup akhlak (moral) dan kecerdasan pikiran tidak melulu dilakukan di dalam ruang kelas. Ini berarti bahwa guru Kristen tetap bertanggung jawab menjalankan perannya walaupun di luar jam mengajarnya. Dia berperan dalam pengembangan budi pekerti atau kelakuan anak didiknya; bukan hanya sekadar bertumpu pada pengalihan informasi.
Sebagai pendidik, guru harus mendampingi siswa dalam perkembangannya menuju kedewasaan penuh. Agar anak didik mengalami perkembangan menuju kedewasaan tersebut, perlu dihasilkan perubahan dalam kehidupan anak didik. Perubahan hidup hanya mungkin terjadi bila anak didik sudah memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan Yesus. Dengan dasar ini, barulah guru dapat menghubungkan kebenaran yang diajarkan dengan kehidupan atau permasalahan yang mereka hadapi dalam kenyataan.
Untuk menjalankan peranannya sebagai pendidik dalam proses belajar- mengajar, seorang guru perlu memberi contoh-contoh penerapan praktis kepada anak didik, menggunakan istilah-istilah yang sederhana tapi jelas, serta menanyakan soal-soal yang penting supaya apa yang dipelajari dapat lebih mudah dipahami. Di samping itu, guru juga perlu memberikan kesempatan kepada anak didiknya untuk mau mengungkapkan apa yang menjadi kebutuhan dan kesulitan mereka dalam belajar. Dari pengungkapan ini akan terlihat kesulitan mereka sehingga guru pun bisa menyajikan bahan yang sesuai dengan kebutuhan anak didik. Selain itu, cara ini juga memungkinkan guru untuk dapat menolong anak didik yang mengalami kesulitan dalam belajar.
Guru sebagai pendidik juga mencakup perannya sebagai seorang fasilitator. Seorang fasilitator adalah seorang yang menyediakan bahan buat anak didiknya. Sudah menjadi tugas seorang guru untuk selalu menyajikan bahan atau materi pelajaran buat anak didiknya. Penyajian bahan ini sama halnya dengan penyajian makanan. Seseorang akan makan dengan lahap jika makanan itu baru dan enak. Demikian juga dengan bahan/materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Materi itu hendaknya sesuatu yang "baru" dalam arti yang baru didapat dari persiapan guru. Sedangkan yang "enak" berarti menarik dalam penyajian. Jadi, seorang guru harus selalu mempunyai bahan/materi yang siap untuk diberikan kepada anak didik.
Namun, dalam menjalankan perannya sebagai pendidik, guru juga menghadapi hambatan-hambatan. Pulias dan Young memaparkan dua hambatan yang dapat berpengaruh pada proses belajar-mengajar. Pertama, seorang guru yang telah mengajar satu mata pelajaran untuk jangka waktu yang cukup lama/panjang atau yang telah sangat menguasai pokok-pokok penting tersebut, seringkali lupa bagaimana sukarnya mempelajari sesuatu yang baru. Dia juga kurang menyadari bahwa anak didiknya belum mempunyai pengetahuan dasar yang sangat dibutuhkan untuk menerima pengetahuan yang lebih tinggi. Dengan begitu, seorang pendidik seringkali tidak dapat atau kurang sabar menghadapi anak didik yang agak lambat menerima pelajaran atau hal- hal yang baru bagi dirinya. Kedua, seorang guru sering dihinggapi perasaan bosan terhadap satu mata pelajaran yang telah diajarkannya berulang-ulang. Perasaan bosan ini dapat menurunkan gairah mengajar dan sudah pasti akan menjalar pula kepada anak didiknya, yaitu kehilangan gairah belajar.
Bahkan seorang tokoh pendidik Kristen lainnya yang bernama Lawrence O. Richards mengemukakan bahwa yang menghambat seorang pendidik adalah bila ia mengharapkan hasil pengajarannya secara otomatis dan "instan" (cepat/kilat) dapat diterima oleh anak didik tanpa memikirkan aspek dan tahap-tahap belajar. Oleh karena itu, beliau mengemukakan aspek-aspek dan tahap-tahap belajar yang dapat menolong pendidik untuk lebih mengenal anak didiknya. Adapun aspek dan tahapan belajar itu adalah sebagai berikut.
  1. Tahap menghafal tanpa berpikir.
    Belajar pada tahap ini adalah saat seseorang mengulangi sesuatu di luar kepala tanpa memikirkan apa arti dari yang dihafalkan. Jika pengajaran yang diberikan guru berhenti sampai tahap ini, pengajarannya akan sia-sia.
  2. Tahap mengenali.
    Tahap kedua ini adalah tahap kemampuan seseorang untuk mengenali sesuatu yang baru dikatakan atau dibacakan. Mereka mengenali dan menyetujui gagasan yang sudah mereka kenal dengan baik. Tetapi mereka tidak mengerti maksudnya. Mereka tidak dapat melihat hubungan antara yang diterimanya dengan kebutuhan pribadinya.
  3. Tahap mengucapkan kembali dengan kata-kata sendiri.
    Tahap pengajaran seperti ini diperlukan walaupun belum cukup. Pada tahap ini seorang pelajar sudah memiliki pengertian tentang hubungan antara beberapa gagasan dan kesanggupan untuk menjelaskan suatu kesatuan pikiran secara lengkap tanpa diberi petunjuk karena gagasan itu sudah dikuasainya. Namun, hal itu belum cukup karena ia belum dapat menghubungkan gagasan tersebut dengan dirinya sendiri. Karena itu, tahap yang diperlukan selanjutnya adalah tahap menghubungkan.
  4. Tahap menghubungkan.
    Tahap ini meliputi kesanggupan untuk menghubungkan kebenaran gagasan yang diterima dengan kehidupannya. Hal ini dapat terjadi apabila seseorang dalam kata-katanya sendiri memikirkan kebenaran-kebenaran gagasan. Pada saat demikian, mungkin secara tiba-tiba ia melihat makna dari kebenaran itu dapat diterapkan dalam kehidupannya sendiri.Apabila seorang pelajar melihat adanya hubungan seperti itu dengan sendirinya, dan apabila secara sekilas ia melihat adanya suatu pengertian yang baru, yang cocok dan berarti untuk kehidupannya, pada saat itulah terbuka suatu jalan untuk memberi respon secara pribadi.
  5. Tahap merealisasi/mewujudkan.
    Tahap inilah yang menjadi sasaran dari semua kegiatan belajar- mengajar, yaitu merealisasikan, dalam pengertian membuatnya nyata dalam pengalaman hidup pelajar itu sendiri.
Dengan memahami tahap-tahap di atas, pendidik dapat mengerti bahwa seorang dapat belajar dalam beberapa tahap yang berbeda-beda, demikian juga anak didik.
Sumber:


  • Sahabat Gembala Desember, Yoke Tode S.Th., halaman 11 - 21, Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1993.
  • Inspirasi : Pendidikan untuk Anak-Anak

    Ini saya posting tulisannya Dorothy L. Nolte tentang pendidikan untuk anak-anak.
    Semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi anda semua :
    Jika anak-anak hidup dengan kritikan, mereka belajar untuk mengutuk.
    Jika anak-anak hidup dengan permusuhan, mereka belajar untuk melawan.
    Jika anak-anak hidup dengan rasa takut, mereka belajar untuk menjadi memprihatinkan.
    Jika anak-anak hidup dengan belas kasihan, mereka belajar untuk merasa menyesal sendiri.
    Jika anak-anak hidup dengan olokan, mereka belajar untuk merasa malu.
    Jika anak-anak hidup dengan kecemburuan, mereka belajar untuk merasa iri hati.
    Jika anak-anak hidup dengan rasa malu, mereka belajar untuk merasa bersalah.
    Jika anak-anak hidup dengan semangat, mereka belajar percaya diri.
    Jika anak-anak hidup dengan toleransi, mereka belajar kesabaran.
    Jika anak-anak hidup dengan pujian, mereka belajar apresiasi.
    Jika anak-anak hidup dengan penerimaan, mereka belajar untuk cinta.
    Jika anak-anak hidup dengan persetujuan, mereka belajar seperti itu sendiri.
    Jika anak-anak hidup dengan pengakuan, mereka belajar bagus untuk memiliki tujuan.
    Jika anak-anak hidup dengan berbagi, mereka belajar kedermawanan.
    Jika anak-anak hidup dengan kejujuran, mereka belajar sebenarnya.
    Jika anak-anak hidup dengan keadilan, mereka belajar keadilan.
    Jika anak-anak hidup dengan baik-baik, mereka belajar menghargai.
    Jika anak-anak hidup dengan keamanan, mereka belajar untuk memiliki iman dalam diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.
    Jika anak-anak hidup dengan keramahan, mereka belajar di dunia adalah tempat yang bagus untuk hidup.
    oleh Dorothy Law Nolte (1924 – 2005)

    Karena itulah Rasul bersabda : “Tidak ada kado paling istimewa yang diberikan orangtua kepada anaknya melebihi pendidikan yang baik.”
    “Kewajiban setiap orangtua terhadap anaknya adalah memberinya nama yang baik, memberinya tempat tinggal yang layak, dan memberinya pendidikan yang baik.”
    Namun, lagi-lagi kebodohan dan sikap tidak mau tahu yang sering menghalangi! (Penulis)

    Pojok Asal-Usul "Ucapan FUCK dan Lainnya"



    Dari mana istilah-istilah berikut ini berawal-mula?
    "Good Night, Sleep tight"
    Jaman dulu di Inggris, matras untuk tidur biasanya diikat ujung-ujungnya dengan tali yang dikaitkan kerangka tempat tidur. Ketika seseorang hendak berangkat tidur, maka tali-tali tersebut ditarik sehingga matras menjadi lebih kencang, lebih "firm" untuk tidur. Maka dari sinilah lahir ekspresi "Good Night, Sleep Tight"
    "Honeymoon"
    Dimasa Babylon 4000 tahun lalu, selama sebulan setelah acara pernikahan, ayah dari mempelai putri biasanya akan menyediakan sejenis minuman yang terbuat dari madu lebah. Dan karena mereka menggunakan kalender lunar sebagai sistem penanggalan, maka tenggang masa selama sebulan itu mereka sebut sebagai "Honeymoon"
    "You're fired"
    Orang-orang Scotland pada millenium pertama mempunyai kesepakatan untuk mengusir orang tak berkenan dari kampung mereka, dengan jalan membakar rumah orang Tersebut tanpa memberikan peringatan sebelumnya. Dari sinilah istilah "Get fired" untuk orang yang dikeluarkan secara paksa dari organisasi.
    "FUCK"
    Nah yang ini paling seru....., di zaman baheula di Inggris sono seseorang tidak bisa berhubungan badan tanpa memiliki izin tertulis dari raja (kecuali kalau memang dia anggota keluarga kerajaan). Jadi jika seseorang ingin memiliki bayi, mereka akan pergi ke raja untuk meminta izin tertulis. Sang raja kemudian memberikan semacam kartu pass yang harus digantung di daun pintu kamar ketika mereka berhubungan badan. Kartu ini bertulisan "FUCK" (Fortification under Consent of the King)


    Penting Orang Pintar atau Orang Bodoh?


    1. Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya dia bisnis. Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang Pintar. Walhasil Bosnya orang pintar adalah orang bodoh.
    2. Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.
    3. Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya mendapatkan kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.
    4. Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, maka disuruh orang pintar untuk membuatnya.
    5. Orang Bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH). oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.
    6. Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan, sementara itu orang pintar percaya. Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh. Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada di atas.
    7. Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar, walhasil orang orang pintar menjadi staffnya orang bodoh.
    8. Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang-orang pintar yang berkerja. Tapi orang-orang pintar DEMO, Walhasil orang-orang pintar “meratap-ratap” kepada orang bodoh agar tetap di berikan pekerjaan.
    9. Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.
    10. Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit. Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.
    11. Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford), Thomas Alfa Edison, Liem Siu Liong (BCA group) adalah orang-orang Bodoh (tidak pernah dapat S1) yang kaya. Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka. Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.
    PERTANYAAN:
    1. Mending jadi orang pinter atau orang bodoh?
    2. Pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh?
    3. Mulia mana antara orang pinter atau orang bodoh?
    4. Susah mana antara orang pinter atau orang bodoh?

    KESIMPULAN:
    1. Jangan lama-lama jadi orang pinter, lama-lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh orang bodoh.
    2. Jadilah Orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.
    3. Kata kuncinya adalah “resiko” dan berusaha, karena orang bodoh perpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil, selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil. Orang pinter perpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut. Dan mengabdi pada orang bodoh.

    Sumber: Mbah google (Penulis tidak ditemukan)

    Kekeliruan Orang Pintar atau Orang Bodoh?

    Ada suatu bentuk sikap dan perilaku manusia yang janggal, yaitu apabila membuat kekeliruan dan sadar bahwa dirinya keliru, lazimnya enggan mengakui bahwa dirinya keliru. Salah satu penyebab keengganan mengaku diri keliru adalah rasa malu dianggap bodoh, padahal pada kenyataan orang pintar yang paling pintar pun sebenarnya tetap manusia biasa, yang mustahil sempurna, maka sebenarnya wajar jika keliru. Salah seorang tokoh paling pintar di planet bumi ini adalah Aristoteles. Buah-pikir murid Plato ini sempat dielu-elu sebagai salah satu landasan peradaban dan kebudayaan intelektual dunia Barat. Namun, jika kita tidak terbius nama akbar, dan berani jujur meneliti hasil karsa dan karya pemikiran Aristoteles, terutama di bidang ilmu hayat dan ilmu alam, bermunculan aneka kekeliruan. Misalnya filsuf Yunani kuno ini yakin pusat pikiran manusia berada di jantung, dan berdasar observasi ulat-ulat "mendadak" keluar dari buah-busuk diyakini makhluk hidup bisa "mendadak" timbul tanpa lewat proses reproduksi pada "orang-tua". Dalam ilmu fisika, Aristoteles sempat ngawur menyatakan bahwa gerak benda melayang seperti anak panah adalah akibat gerak atmosfer, dan benda berat jatuh lebih cepat ketimbang benda ringan.
    Dalam kualitas maupun kuantitas kepintaran, Leonardo da Vinci sulit dicari tandingannya, namun sempat juga keliru mengklaim kecepatan benda jatuh terus bertambah sesuai jarak kejatuhannya (yang benar = waktu kejatuhan). Galileo Galilei semula fanatik mendukung teori pertambahan kecepatan benda jatuh-nya pelukis Monalisa itu. Namun setelah meneliti lebih benar, terpaksa Galileo mengoreksi kekeliruan idolanya!
    Orang mahapintar seperti astronom Dyonisius Lardner tidak percaya kapal uap mampu melintasi Samudera Atlantik, karena beban bahan bakar terlalu berat untuk diangkut oleh kapal itu sendiri, di samping kuatir kendaraan yang melaju di atas kecepatan 120 mil per jam, akan menyebabkan para penumpangnya mati akibat asfiksiasi (kematian karena kekurangan udara).
    Ernst Mach, yang namanya diabadikan sebagai istilah ukuran kecepatan suara hasil temuannya, pasti tidak bodoh, namun keliru menuduh teori relativitasnya Einstein, bahkan eksistensi atom, sekadar dogma ilmu fisika yang keliru! Sementara Thomas Alfa Edison menduga pesawat radio
    tidak mungkin merakyat. Akibat prototip komputer semula memang kedodoran, pada tahun 1943, sang boss IBM, Thomas Watson pesimis memvonis kapasitas konsumsi pasar dunia maksimal lima unit komputer. Mirip Ken Olson, pimpinan DEC yang pada tahun 1977 masih yakin mustahil kaum awam membutuhkan komputer secara pribadi di rumah tangga biasa. Atau tak kurang dari Bill Gates, CEO Microsoft nan legendaris itu, di tahun 1981 bersabda bahwa daya memori 640k sudah maksimal bagi setiap pengguna komputer.
    Sumber: Kekeliruan Orang Pintar oleh Jaya Suprana